MOSKOW, - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov pada hari Jumat (27/5) mengatakan bahwa perilaku negara-negara Barat saat ini sama dengan “perang total terhadap dunia Rusia,” dengan menjatuhkan berbagai sanksi usai Moskow melancarkan operasi militer khusus ke Ukraina pada akhir Februari lalu.
Meski begitu, lanjutnya, masyarakat Rusia dan kekuatan politik utama mendukung keputusan pemerintahan Vladimir Putin untuk menghadapi tantangan ini.
Menurutnya, negara-negara Barat sudah melipatgandakan upaya mereka untuk menghalangi kemajuan Rusia, dengan menggunakan beragam alat, mulai dari sanksi ekonomi sepihak hingga propaganda anti-Rusia di media global. Ia mencatat bahwa sentimen “Russophobia tingkat rendah yang sudah dipromosikan oleh sejumlah pemerintah, telah meningkat ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.”
“Negara barat telah menyatakan perang total melawan kami, melawan seluruh dunia Rusia. Tidak ada yang menyembunyikan fakta ini sekarang,” kata Lavrov, dikutip RT.com.
"Cancel culture yang menargetkan segala sesuatu yang berhubungan dengan bangsa kita sangat tidak masuk akal," tambahnya.
Ia menegaskan bahwa bangsa Rusia menanggapi tekanan tersebut dengan menyatukan “semua kekuatan patriotik yang sehat” dan gelombang dukungan publik untuk kebijakan luar negeri Rusia.
Lavrov juga mencatat bahwa krisis tersebut telah mengungkap sifat sebenarnya dari janji-janji yang diberikan oleh negara barat kepada Rusia 30 tahun lalu, setelah runtuhnya Uni Soviet.
“Kami sekarang melihat nilai dari semua pembicaraan tentang nilai-nilai universal dan kebutuhan untuk mengubah Eropa menjadi rumah bersama dari Atlantik ke Pasifik. Tidak ada yang harus memiliki ilusi tentang (bagaimana) sikap AS dan sekutunya terhadap Rusia," tambahnya.