Moskow Nggak Yakin Ukraina Tepati Janji untuk Tak Serang Wilayah Rusia dengan Senjata AS

MOSKOW, - Juru bicara Kemenlu Rusia Dmitry Peskov pada Rabu (1/6) mengatakan bahwa Ukraina tidak dapat dipercaya untuk mematuhi keinginan Washington dan kemungkinan besar akan menggunakan peluncur roket yang dipasok AS untuk menyerang sasaran di dalam wilayah Rusia. Ia menambahkan bahwa Kiev memiliki catatan buruk dalam menepati janji yang mereka buat.

Peskov mengomentari keputusan AS untuk memberi Ukraina beberapa peluncur roket HIMRAS. Pejabat AS menyatakan bahwa sistem senjata tidak akan digunakan untuk melawan target di Rusia, sehingga AS tidak akan terlibat secara langsung dalam konflik Ukraina.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berjanji untuk menghormati jaminan AS ketika dia berbicara dengan Newsmax.

“Kami tidak tertarik dengan apa yang terjadi di Rusia,” kata Zelensky dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada hari Rabu.

“Kami hanya tertarik pada wilayah kami sendiri di Ukraina,” tegasnya.

Ketika ditanya tentang janji yang disampaikan oleh Zelensky itu, Peskov mengatakan Rusia tidak mempercayai Zelensky untuk menepati janjinya.

“Sayangnya, hal seperti itu tidak seperti yang disarankan oleh pengalaman kami. Zelensky telah melanggar janjinya sepanjang karir politiknya yang relatif singkat, dimulai dengan janji kampanye pemilihan utamanya untuk mengakhiri perang di tenggara Ukraina,” kata Peskov, dikutip RT.com.

Zelensky, yang merupakan mantan komedian, secara mengejutkan memutuskan untuk terjun ke dunia politik pada Januari 2019, dengan mengumumkan keputusannya untuk mencalonkan diri sebagai presiden. Dia dengan cepat mendapatkan momentum dalam persaingan, karena dia selama ini telah memainkan karakter dalam acara komedi politik.

Setelah terpilih sebagai presiden, alih-alih memberikan perdamaian, Zelensky secara terbuka menolak untuk mengimplementasikan perjanjian Minsk, perjanjian yang diprakrasai oleh Jerman dan Perancis untuk menyelesaikan perang saudara di Donbass, Ukraina Timur.

Mempertimbangkan keadaan ini, Peskov mengatakan: “kami tidak memberikan kepercayaan kepada pihak Ukraina”.

Ia menambahkan bahwa Rusia juga tidak yakin jika AS bertindak dengan itikad baik.

"AS menuangkan bensin ke api dengan sengaja dan dengan antusias, dan pasokan senjata Amerika mendorong kepemimpinan Ukraina untuk tidak melanjutkan pembicaraan damai," katanya.

Peskov berjanji bahwa militer Rusia akan mengambil tindakan pencegahan untuk meminimalkan potensi ancaman yang ditimbulkan ke Rusia oleh rudal Amerika yang dimiliki Ukraina.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa Ukraina sudah memberikan jaminan kepada Gedung Putih jika peluncur roket yang dikirim oleh Washington tidak akan digunakan untuk menyerang sasaran yang berada di dalam wilayah Rusia.

“Ukraina telah memberi kami jaminan bahwa mereka tidak akan menggunakan sistem ini terhadap target di wilayah Rusia,” kata Blinken, seraya menambahkan, “Ada ikatan kepercayaan yang kuat antara Ukraina dan AS, serta dengan sekutu dan mitra kami.”



sumber: www.jitunews.com