Tidak Ada Perjanjian Damai yang Berhasil tanpa Melibatkan Rusia

MOSKOW, - Kepala Dinas Intelijen Luar Negeri Rusia, Sergey Naryshkin pada Sabtu (11/6) mengatakan bahwa tidak ada perjanjian damai yang tidak melibatkan Rusia, yang dapat berhasil dalam jangka panjang.

Naryshkin mengingatkan bahwa setiap upaya untuk mengesampingkan Moskow dalam kancah politik internasional pasti akan gagal.

“Rusia adalah penjamin tradisional perdamaian dan keamanan internasional. Tidak ada perdamaian, baik global maupun regional, yang bisa solid, stabil, atau langgeng tanpa Rusia,” katanya dikutip RT.com.

Ia menambahkan bahwa upaya "rezim totaliter liberal" di Barat untuk memberikan sanksi dan membatalkan Rusia hanya menunjukkan obsesi mereka untuk menjadi pusat dunia dan membuat negara lain tunduk pada keinginan mereka.

"Pandangan-pandangan yang dianut oleh para pemimpin Barat ini cacat, dan sejarah 1.000 tahun Rusia adalah buktinya,” katanya.

Sebelumnya pada hari Sabtu, Ketua Parlemen Rusia Vyacheslav Volodin mengatakan kebijakan sanksi Barat mendorong negara-negara yang tidak berpartisipasi dalam "perang sanksi" untuk membentuk blok ekonomi mereka sendiri, yang bisa menjadi lebih kuat daripada kelompok G7 yang beranggotakan AS, Inggris, Jepang, Jerman, Prancis, Italia, dan Kanada.

Menurut Volodyn yang mengutip data dari IMF, setidaknya ada delapan negara yang mendukung kebijakan sanksi yang dikampanyekan oleh negara barat, yakni China, India, Rusia, Indonesia, Brasil, Meksiko, Iran, Turki, dan jika PDB mereka digabungkan, nilainya melampaui negara-negara G7.

 



sumber: www.jitunews.com