Jokowi Rombak Kabinet Lebih dari 2 Kali, Begini Komentar Natalius Pigai

JAKARTA, – Aktivis HAM Natalius Pigai mengomentari perombakan atau reshuffle kabinet yang dilakukan oleh Presiden Jokowi baru-baru ini. Dia menilai Jokowi kurang cakap dalam memilih menteri sehingga harus ada pergantian beberapa kali.

"Anda 4 kali ke pasar beli ikan tapi semua busuk maka Anda tidak cakap belanja," tulisnya via akun Twitter @NataliusPigai2, Kamis (16/6).

Menurutnya, jika perombakan kabinet terjadi lebih dari dua kali dalam satu periode pemerintahan, maka kapasitas presiden pantas diragukan.

"Jika dalam 5 tahun reshuffle lebih dari 2 kali artinya Anda kapasitas abal-abal jadi pemimpin,” ujar Pigai.

Mantan komisioner Komnas HAM itu lantas membandingkan kondisi kepemerintahan RI dengan negara lain. “Di US & Eropa saya tidak pernah melihat presiden lakukan reshuffle berkali-kali dalam 1 periode,” lanjutnya.

“Jadi wajar diolok-olok orang. Malu dong!" sindir Pigai.

Diketahui, dalam periode keduanya, Presiden Jokowi sudah 3 kali melakukan reshuffle kabinet. Pertama, pada 23 Desember 2020, yakni saat Jokowi merombak 6 posisi menteri dan mengisi 5 posisi wakil menteri. Salah satu menteri yang masuk di sini adalah Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial.

4 bulan kemudian, pada Rabu 28 April 2021, Jokowi me-reshuffle 2 posisi menteri dan melebur tugas 2 kementerian. Mereka adalah Nadiem Makarim yang sebelumnya menjabat sebagai Mendikbud diangkat sebagai Mendikbudristek, dan Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Investasi sekaligus merangkap kepala BKPM.

Terakhir, Jokowi melakukan reshuffle kabinet pada Rabu (15/6). Jokowi melantik mantan Panglima TNI Hadi Tjahjanto sebagai Menteri ATR/BPN dan Zulkifli Hasan sebagai Menteri Perdagangan.



sumber: www.jitunews.com