JAKARTA, - Jusuf Kalla (JK) mengatakan bahwa tidak mudah membuat tahun politik kali ini menjadi romantis. JK menilai bahwa tahun ini rumit karena ambang batas pencapresan terlalu tinggi.
"Di sini memang tidak mudah untuk jadi tahun (politik) romantis. Karena banyak hal yang jadi faktor, faktor pasangan, faktor partai, dan juga faktor elektabilitas, tiga faktor jadi satu," kata JK dalam Rakernas Partai NasDem di JCC, Jakarta, Kamis (16/6).
"Inilah suasana paling sulit keadaan ini. Bukan kampanyenya yang sulit, tapi tahun ini yang rumit. Itu karena threshold terlalu tinggi, 20 persen," imbuhnya.
JK menyinggung soal partai politik menengah ke atas memenuhi syarat tapi calon yang diajukan elektabilitasnya rendah. Sedangkan sosok yang elektabilitasnya tinggi tidak memiliki partai.
"Jadi mencari menjadi 20 persen partai yang sama dan agak khas tahun ini. Partai-partai yang katakanlah menengah ke atas itu memenuhi syarat, tetapi calon yang diajukan elektabilitas rendah. Yang punya elektabilitas tinggi tidak ada partainya," ujarnya.
"Jadi bagaimana menggabungkan dua hal ini, elektabilitasnya tinggi, partainya cukup. Inilah justru karena itu saya katakan yang mengambil peranan nanti bukan partai besar, tapi partai menengah," lanjutnya.
JK mengatakan bahwa peranan partai menengah sangat penting dalam kondisi saat ini. JK menyebut siapa yang akan diusung bukan ditentukan oleh partai besar tapi partai menengah.
"Karena, walaupun dia partai mendekati elektoral 20 persen, dia butuh sistem pasangan yang cukup dan suatu partai yang bisa mencukupi lagi. Karena itulah, peranan partai menengah sangat penting dalam kondisi ini. Akan menentukan siapa yang menjadi calon justru bukan partai besar, tapi partai menengah," jelasnya.