Ikut Disalahkan atas Hukuman Mati Dua Warga Inggris di Donetsk, Rusia: Tidak Masalah

MOSKOW, - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, mengatakan bahwa nasib dua warga negara Inggris yang ditangkap di Ukraina dan dijatuhi hukuman mati oleh otoritas Donetsk bukanlah urusan Rusia dan Rusia tidak peduli dengan pandangan negara-negara Barat terkait hal itu.

Pernyataan itu ia sampaikan dalam sebuah wawancara dengan media Inggris, BBC, pada hari Kamis (16/6), di sela-sela Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg (SPIEF).

Sebelumnya, dua warga negara Inggris - Shaun Pinner dan Aiden Aslin - dijatuhi hukuman mati oleh Otoritas Republik Rakyat Donetsk setelah keduanya dinyatakan bersalah karena mengaku menjadi tentara bayaran.

Ketika wartawan BBC Steve Rosenberg bertanya kepada Lavrov tentang hukuman mati itu, Lavrov mengatakan bahwa ini adalah urusan dalam negeri Republik Rakyat Donetsk (DPR), yang sudah diakui oleh Rusia sebagai negara merdeka.

“Di mata Barat, Rusia bertanggung jawab atas nasib orang-orang ini,” Rosenberg memulai pernyataannya, tetapi Lavrov memotongnya.

"Saya sama sekali tidak tertarik pada 'mata Barat'. Saya hanya tertarik pada hukum internasional, yang menurutnya tentara bayaran bukanlah kombatan. Jadi apa yang ada di mata (pemerintah) Anda tidak masalah (bagi kami)," kata Lavrov.

Saat ditanya apakah pemerintah Inggris telah menghubungi Moskow tentang nasib Aslin dan Pinner, Lavrov mengatakan dia belum pernah mendengar permintaan seperti itu.

“Mereka terbiasa melakukan segalanya di depan umum. Mereka mulai menyatakan bahwa mereka prihatin dengan nasib rakyat mereka. Saya tidak tahu apakah mereka menghubungi kami atau tidak. Mereka harus bicara dengan DPR (Republik Rakyat Donetsk),” jawab Lavrov.

Lavrov juga mengatakan kepada BBC bahwa hubungan antara Moskow dan London semakin "suram" dan menggambarkan Inggris sebagai "negara yang sekali lagi mencoba mengorbankan kepentingan rakyatnya untuk ambisi para politisi, yang hanya memikirkan pemilu berikutnya."



sumber: www.jitunews.com