Sebut Ada Penusuk dari Belakang, PDIP Singgung Pihak yang Pergi di Tengah Kerja Sama

JAKARTA, - Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, mengatakan bahwa PDIP memegang teguh etika politik dalam bekerja sama. Hasto kemudian menyinggung soal ada pihak yang menusuk dari belakang.

"PDI Perjuangan sebenarnya segitu memegang teguh etika politik dalam kerja sama. Dan ini berulang kali kami tegaskan, 2004 ketika Ibu Mega menjadi presiden betapa kerja sama itu dilakukan dengan baik. Tetapi kan ada yang menusuk dari belakang," kata Hasto Kristiyanto kepada wartawan di sela-sela Rakernas II PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Kamis (23/6).

"Nah kemarin 2014 atau 2019 ada kerja sama partai politik, tetapi ada yang mengambil kader-kader partai lain, dengan berbagai bentuk pendekatan, termasuk ada yang menggunakan instrumen hukum," lanjutnya.

Hasto mengatakan bahwa bagi PDIP kerja sama harus saling menghormati dan memajukan Indonesia untuk kepentingan rakyat bukan elite.

"Nah bagi PDI Perjuangan, kerja sama itu saling menghormati dan membawa kemajuan bagi Indonesia Raya kita untuk kepentingan rakyat bukan untuk kepentingan elite. Karena kami diingatkan oleh Ibu untuk melihat watak kekuasaan itu pada wataknya yang membebaskan, yang membangun harapan bagi rakyat kecil," ujarnya.

Hasto menyebut bahwa Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri tidak banyak manuver. Hasto lalu menyinggung pihak yang pernah pergi di tengah kerja sama di tahun 2009.

"Dari 4 hal itu Bu Mega ini sosok pemimpin yang sebenarnya tidak banyak manuver-manuvernya. Manuvernya untuk Indonesia Raya itu yang dilakukan oleh Bu Mega, sehingga meskipun pernah ditinggal dalam kerja sama dalam tahun 2009, tapi akhirnya nilai satyameva jayate itu akan terbukti," ujarnya.



sumber: www.jitunews.com