Cebong-Kadrun Disinggung, Denny Siregar Anggap Surya Paloh Belum Paham

JAKARTA, – Pegiat media sosial Denny Siregar menanggapi upaya Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh untuk mengakhiri polarisasi cebong-kadrun dengan menyodorkan capres-cawapres ke Presiden Jokowi.

Denny menilai Surya belum paham betul apa itu cebong dan kadrun. Dijelaskan olehnya, bahwa cebong merupakan cap bagi pendukung Jokowi yang masih bertahan hingga saat ini.

“Pak SP @NasDem, cebong itu nama ejekan buat pendukung Jokowi. Lawannya kampret. Kampret udah gak ada,” tulisnya di akun Twitter @DennySiregar7, Jumat (24/6).

Sedangkan kadrun, kata Denny, tidak ada kaitannya dengan iklim politik. Menurutnya, kadrun adalah khawarij baru yang berpotensi menghancurkan negara lewat politisasi agama.

“Kalo kadrun itu ga ada urusan sama politik. Kadrun itu neo khawarij, berpotensi merusak negara karena politisasi agama. Ormas besar kadrun itu kayak HTI, FPI. Masak belum paham?” sindir Denny.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh mengaku menyodorkan komposisi nama capres-cawapres kepada Presiden Jokowi.

Surya mengupayakan Pemilu 2024 berjalan damai tanpa adanya polarisasi cebong-kadrun yang terjadi pada pilpres terdahulu. Dia tak ingin bangsa terpecah akibat perbedaan pilihan dan pemahaman.

"Suasana pemilu itu sendiri kalau kita memulainya dengan keadaan yang kacau balau, bertikai di antara kita, merusak, menghujat, terus bicara kamu kadrun, kamu cebong, kamu kadrun, kamu kampret, kamu tidak nasionalis, kamu akan bikin radikalisme, ini siapa?" kata Surya di NasDem Tower, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (23/6).

Sementara itu Presiden Jokowi mengaku mendapatkan tawaran beberapa komposisi capres-cawapres, antara lain Anies - Puan, Ganjar - Anies, hingga Anies - Prabowo.



sumber: www.jitunews.com