Soal Kerusuhan Babarsari, Sri Sultan HB X Berharap Polisi Menindak Tegas

SLEMAN, - Terjadi kerusuhan di kawasan Babarsari-Seturan, Depok Sleman. Gubernur DIY yang juga Raja Kraton Yogyakarta, Sri Sultan HB X, mengatakan bahwa dirinya pernah berdialog dengan warga pendatang dari wilayah timur Indonesia dua tiga tahun lalu.

“Kenapa harus terjadi kekerasan, dua tiga tahun lalu saya pernah berdialog dengan mereka di Depok sana. Dan mereka minta waktu untuk berubah. Rata-rata mereka datang ke sini kan secara individu, mungkin mahasiswa. Saya sudah minta untuk tidak kekerasan. Perkara bicara keras itu tidak apa-apa, seperti radio kan itu volume saja, tapi jangan pengertian kekerasan itu fisik,” kata Sultan kepada wartawan, Saenin (4/7).

Sultan berharap Polda DIY tegas menindak secara tegas pelaku yang telah melakukan pelanggaran hukum. Sultan tidak mau kekerasan menjadi kebiasaan.

Saya berharap karena ini pelanggaran hukum, saya berharap Polda tidak hanya melerai, tapi karena disiplin karena melanggar hukum ya diproses dengan baik. Saya tidak mau di Jogja ini ajang kekerasan fisik menjadi kebiasaan untuk mendidik anak,” katanya.

Sultan mengaku siap turun untuk berkomunikasi dengan warga pendatang.

“Silahkan saja bagi saya tidak ada masalah (datang ke bawah). Kalau memang tidak bisa, ya saya yang nerjuni bisa saja. Tapi tidak hanya menjembatani, tapi tindak, melanggar hukum. Itu aja," katanya.

"Kita harus keras dengan orang-orang seperti itu karena kita sudah beberapa kali memfasilitasi mereka. Tidak hanya kabupaten Sleman tapi saya sendiri sudah menerjuni, mereka baik NTT baik Papua, sudah bertemu mereka,” ujarnya.



sumber: www.jitunews.com