LONDON, - Bank Sentral Inggris, Bank of England (BoE), pada Selasa (5/7) memperingatkan bahwa prospek ekonomi Inggris telah memburuk sejak awal tahun 2022 sehingga pihaknya meminta pemberi pinjaman negara menyisihkan lebih banyak modal untuk menyerap guncangan di pasar.
"Prospek ekonomi untuk Inggris dan global telah memburuk secara material," kata BoE dalam Laporan Stabilitas Keuangannya, dikutip RT.com.
“Harga barang-barang penting seperti makanan dan energi telah meningkat tajam di Inggris dan secara global, dan prospek pertumbuhan telah memburuk,” tambahnya, seraya menyebut hal itu merupakan akibat dari konflik yang berlangsung di Ukraina.
Menurut pernyataan itu, harga yang lebih tinggi, pertumbuhan yang lebih lemah dan kondisi pembiayaan yang lebih ketat akan mempersulit rumah tangga dan bisnis untuk melunasi utang.
Meskipun terjadi kenaikan harga karena tingkat inflasi semakin tinggi menuju dua digit, regulator menyatakan keyakinannya bahwa bank tahan terhadap kerentanan utang di antara rumah tangga dan bisnis. BoE mendesak mereka untuk meningkatkan penyangga modal mereka menjadi 2%, yang berarti mereka akan membutuhkan tambahan uang tunai $ 13,2 miliar.
Sebelumnya, para ekonom memperingatkan bahwa tingkat inflasi di Inggris kemungkinan akan naik menjadi 11% pada akhir tahun ini dan suku bunga dasar bank sentral dapat meningkat hingga setinggi 3% pada akhir 2023.