MOSKOW, - Juru bicara Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, pada Senin (25/7) mengatakan bahwa komentar Kanselir Jerman Olaf Scholz yang menyebut bahwa RUsia bukan pemasok gas yang dapat diandalkan, sangat bertentangan dengan fakta.
Pekan lalu, Kanselir Jerman Olaf Scholz menyarankan agar Berlin tidak lagi bergantung pada Moskow dalam hal pasokan gas. Scholz kemungkinan mengacu pada pengurangan aliran gas melalui pipa Nord Stream-1 sebesar 60% bulan lalu, dan penghentian total pasokan karena pemeliharaan tahunan minggu lalu. Kedua faktor tersebut menyebabkan pasokan gas di Uni Eropa berkurang drastis dan memicu kekhawatiran dari negara-negara benua itu jika pasokan gas Rusia tidak akan dilanjutkan. Namun, pengiriman Rusia dilanjutkan pada kapasitas 40% pada 21 Juli 2022.
“[Hal-hal] tidak akan menjadi lebih dapat diandalkan daripada hari ini,” kata Scholz pada hari Jumat.
Kanselir Jerman itu menambahkan bahwa dirinya tidak yakin dengan pernyataan pemerintah Rusia bahwa pengembalian turbin jalur pipa Nord Stream yang diperbaiki di Kanada diperlukan untuk operasional jalur pipa tersebut secara penuh.
“Pernyataan ini benar-benar kontras dengan kenyataan dan dengan sejarah pasokan. Bahkan di saat-saat paling sulit Rusia terus memenuhi kewajibannya.” Peskov mengatakan kepada wartawan di Moskow, dikutip RT.com.
Sebelumnya, turbin Nord Stream 1 sempat terjebak di Kanada dan tidak segera dikembalikan ke Rusia karena adanya kebijakan sanksi. Namun, pada akhirnya pemerintah Kanada setuju untuk mengirimkan turbin tersebut ke Jerman. Sementara itu, perusahaan energi Rusia, Gazprom mengatakan bahwa penundaan pengiriman turbin membuat operasional jalur pipa gas tidak maksimal sehingga pasokan gas Rusia ke Eropa menjadi berkurang.
“Fakta bahwa sekarang telah terjadi penurunan volume pasokan gas karena pembatasan ilegal yang diberlakukan oleh Eropa, khususnya Jerman.” kata Peskov.
Menurut dia, peralatan akan dipasang setelah semua formalitas proses selesai, dan pemompaan akan dilanjutkan dalam volume yang memungkinkan secara teknologi.
