Dianggap Pro Rusia, Serbia Dapat Tekanan dari Intelijen Asing

BELGRADE, - Menteri Dalam Negeri Serbia, Alexander Vulin, mengatakan bahwa dirinya sudah mendapatkan tekanan dari sebuah badan intelijen asing setelah sikapnya dianggap pro-Rusia dan China.

“Salah satu badan intelijen besar di dunia, mengatakan kepada saya bahwa sikap saya tidak dapat diterima dan bahwa jika saya tidak mengubahnya dan tidak meninggalkan kebijakan yang saya ambil… jadilah anggota pemerintah dan mereka akan melakukan segalanya untuk mencoreng saya,” kata Vulin, dikutip Sputniknews.

Meskipun menerima tekanan, namun Sang Menteri mengatakan bahwa dirinya menolak untuk bekerja sama dengan mata-mata asing dengan cara apa pun.

"Saya belum bekerja dan tidak akan bekerja untuk siapa pun kecuali untuk rakyat Serbia, negara Serbia, dan saya tidak akan sepenuhnya setia kepada siapa pun, kecuali presiden semua orang Serbia, Aleksandar Vucic," tegasnya.

Vulin juga mendesak Presiden Aleksandar Vucic untuk menjaga Serbia tetap netral, sekaligus menjaga hubungan baik dengan Rusia dan China, terlepas dari adanya tekanan eksternal.

Awal Juli kemarin, Vuli juga mengatakan bahwa Amerika Serikat dan Uni Eropa telah secara terbuka menekan Serbia untuk menjadi “prajurit NATO” untuk menjadi “seseorang yang terlibat dalam konflik dengan Rusia.”

“Kami sangat jelas: Kami tidak akan terlibat dalam konflik dengan Rusia, kami tidak akan terlibat dalam perang orang lain, kami tidak akan menjadi prajurit orang lain,” katanya saat itu.



sumber: www.jitunews.com