MOSKOW, - Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Alexander Grushko memperingatkan bahwa keputusan Uni Eropa untuk menginisiasi prosedur aksesi keanggotaan Ukraina akan menjadi tanda awal dari berakhirnya eksistensi blok tersebut.
"Ukraina modern adalah negara di mana kelompok-kelompok Nazi menguasai pertunjukan (politik) dan ideologi Nazi berkuasa, yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Eropa," kata Glushko kepada wartawan pada hari Jumat (13/5), dikutip RT.com.
"Jika Brussels menyambut negara seperti itu, ini berarti akhir dari Uni Eropa dan akan menunjukkan bahwa Uni Eropa tidak dipandu oleh nilai-nilai yang dianut dan diciptakan, tetapi murni oleh kepentingan geopolitik,” jelasnya.
Seperti diketahui, Uni Eropa telah mempercepat proses aksesi Ukraina untuk bergabung menjadi negara anggota, setelah Rusia melancarkan operasi militer khusus ke negara itu pada akhir Februari kemarin.
Pemerintah Volodymyr Zelensky sendiri telah menyerahkan kuesioner keanggotaannya kepada Komisi Uni Eropa pada April lalu.
Rusia pada awalnya mengatakan tidak akan keberatan jika Ukraina bergabung dengan Uni Eropa karena blok tersebut bukan aliansi militer seperti NATO.
Tetapi, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov pada Jumat (13/5) mengungkapkan bahwa Moskow telah mengubah sikapnya tentang masalah ini.
Menurut Lavrov, selama konflik Ukraina terjadi telah menunjukkan bahwa Uni Eropa juga berperilaku seperti NATO, yakni dengan membanjiri Kiev dengan senjata-senjata berat untuk melawan pasukan Rusia.
“Uni Eropa berubah dari platform ekonomi konstruktif, menjadi pemain militan agresif yang memiliki ambisi jauh melampaui benua Eropa,” katanya.